Calcitriol obat apa?
Calcitriol adalah obat yang digunakan untuk mencegah kekurangan kalsium dan penyakit tulang pada orang dengan penurunan fungsi ginjal dan kelenjar paratiroid. Calcitriol juga digunakan sebagai terapi penunjang pada penderita hiperparatiroidisme serta penyakit tulang metambolik pada penderita penyakit ginjal.
Calcitriol merupakan bentuk aktif dari vitamin D3 (cholecalciferol). Senyawa ini bekerja dengan menstimulasi reseptor vitamin D di saluran cerna, ginjal, kelenjar paratiroid dan tulang yang sehingga peningkatan penyerapan kalsium dari pencernaan.
Ringkasan Obat Calcitriol
Jenis obat | Analog vitamin D |
Kategori | Obat keras |
Kegunaan | Terapi pada penderita kekurangan kalsium dan penyakit tulang osteoporosis pasca menopouse serta hiperparatiroidisme |
Konsumen | Dewasa |
Kehamilan | Kategori C (hindari) |
Sediaan | Kapsul lunak: 0,25 mcg dan 0,5 mcg |
Merek | Calcitriol, Ostriol, Calcit, Oscal, Triocol, Kolkatriol, Ostovel |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Calcitriol
Fungsi Calcitriol dalam tubuh adalah untuk meningkatkan kadar kalsium dalam darah dan tulang. Hal itu dilakukan dengan menstimulasi transportasi dan penyerapan kalsium di pencernaan. Dengan penyerapan kalsium yang lebih banyak di pencernaan maka kadar kalsium dalam darah juga akan meningkat.
Tidak hanya di pencernaan, obat ini juga bekerja aktif di tulang, ginjal dan kelenjar paratiroid. Itulah mengapa obat ini digunakan untuk membantu penderita osteoporosis yang tulangnya rapuh akibat kekurangan kalsium. Obat ini juga dapat menurunkan kadar hormon paratiroid sehingga dapat membantu penderita hiperparatiroidisme.
Indikasi dan Kegunaan Calcitriol
Calcitriol digunakan untuk membantu penyerapan kalsium pada penderita yang mengalami kekurangan kalsium akibat beberapa kondisi seperti berikut:
- Osteoporosis pasca menopouse.
- Hipokalsemia (kekurangan kalsium dalam darah).
- Hiperparatiroidisme.
- Penyakit tulang metabolik pada penderita penyakit ginjal.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Penderita hiperkalsemia/kadar kalsium dalam darah tinggi.
- Orang dengan riwayat hiepersensitivitas/alergi terhadap Calcitriol.
- Metastatis kalsium atau peningkatan garam kalsium di jaringan normal tubuh.
Dosis Calcitriol dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Calcitriol untuk terapi hipokalsemia
- Dosis dewasa: 0,25 mcg sekali sehari selam 2 – 4 minggu. Dosis disesuaikan dengan hasil tes level kalsium darah.
Dosis Calcitriol untuk osteoporosis pasca menopouse
- Dosis dewasa: 0,25 mcg dua kali sehari.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini setelah atau sebelum makan. Jika muncul rasa tidak nyaman di perut, konsumsilah obat setelah atau bersamaan dengan makanan.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Calcitriol pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Calcitriol
Calcitriol umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Calcitriol tersebut meliputi:
- Mulut kering, mual, muntah, nyeri perut dan konstipasi.
- Hiperkalsemia.
- Dehidrasi, penurunan berat badan.
- Nyeri otot dan tulang.
- Sakit kepala, mengantuk, gangguan sensorik.
- Penurunan libido.
Efek Overdosis Calcitriol
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Calcitriol dapat berupa hiperkalsemia, hiperkalsiuria, hiperfosfatemia. Jika kondisi ini terjadi segera berkonsultasi ke dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita sindrom malabsorbsi dan gangguan fungsi ginjal.
- Hindari asupan vitamin D berlebihan dan cukupi asupan kalsium dari makanan selama mengonsumsi obat ini.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Calcitriol untuk ibu hamil?
- Calcitriol digolongkan dalam kategori C untuk ibu hamil menurut FDA (Badan POMnya Amerika). Studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu hindari penggunaan obat ini selama kehamilan.
Bolehkah Calcitriol untuk ibu menyusui?
- Tidak diketahui apakah Calcitriol dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Oleh karena itu penggunaan selama menyusui sebaiknya dihindari atau dikonsultasikan dahulu dengan dokter Anda.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Calcitriol bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Calcitriol dengan obat-obat berikut:
- Diuretik thiazide, meningkatkan risiko hiperkalsemia.
- Colestyramine, menurunkan kampuan penyerapan pada saluran cerna.
- Carbamezepine, fenobarbital, fenitoin, menurunkan kemampuan antikejang beberapa obat ini.
- Magnesium, dapat menyebabkan hipermagnesemia, terutama pada pasien dialisis.
- Vitamin D, menekan kerja hormon paratiroid di kelenjar tiroid.